Mencontoh Demokrasi dari Desa

  Senin, 12 Maret 2007

Mari kita menggunakan hak pilih kita, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari Minggu (11/3) pagi, usai memberikan suara pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Mari kita menggunakan hak pilih kita, dan bertindak secara langsung, umum, bebas dan rahasia, serta jujur dan adil. Dengan demikian dari desa pun, kita bisa memberikan contoh kehidupan demokrasi yang baik untuk dikembangkan di negeri ini," lanjut SBY. Tiga Cakades Desa Nagrak siap mengikuti Pilkades, masing-masing H.Boin Sugiri (Kades Nagrak lama yang habis masa jabatannya), H. Nurdin ( Sekdes), dan Dudung Dimyati (Ktua Badan Perencanaan Desa Nagrak). Jumlah pemilih di Desa Nagrak tercatat 7.347 suara. Pilkades Desa Nagrak ini adalah bagian Pilkades untuk 220 desa di seluruh Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dilakukan serentak pada hari yang sama.

Kepada ketiga Cakades, SBY mengatakan, siapapun yang terpilih nanti harus dengan sangat sungguh – sungguh menjalankan tugas dan kewajibannya. "Yang menang tentu bersyukur, tapi juga harus menghormati yang kalah. Yang kalah harus menerima dengan ikhlas. Jangan khawatir, karena peluang masih ada di depan mereka semua,” ujar Presiden didampingi Ibu Negara, dan Jubir Presiden, Andi Mallarangeng.

Menurut pengamatan SBY sebagai warga yang telah lama tinggal di wilayah Desa Nagrak, pada lima tahun terakhir daerah ini berkembang sangat pesat dan luas. "Oleh karena itu, Kepala Desa yang terpilih harus benar-benar mengetahui perubahan-perubahan, baik perubahan sosial maupun ekonomi. Tugas Kades Nagrak ini tidak ringan. Saudara bisa melihat sendiri, dari kegiatan usaha saja, banyak sekali berderet-deret rumah makan, kios, dan lain-lain. Dan sesungguhnya secara sosial ekonomi desa ini tumbuh dan berkembang dengan cepat,” katanya.

Presiden juga berharap agar kades yang terpilih nantinya untuk tetap menjaga apa yang baik di desa ini. "Sebagai penduduk, maupun sebagai pengemban amanah untuk memimpin negeri ini, saya harap tolong dipertahankan apa yang baik di desa ini. Contohnya, kehidupan agamanya baik. Saya sering bersama-sama mereka, dan harus dipertahankan kegotong royongan dan toleransi diantara mereka. Harus dipertahankan. Jangan karena perubahan sosial, nilai-nilai dan perilaku itu menjadi hilang. Kades harus terus turun, mengajak warga untuk tetap mempertahankan harmoni di desa ini. Kades juga harus meyakini bahwa dalam perubahan sosial sering muncul kejahatan. Jangan sampai ada, atau bahkan, tempat ini menjadi mangkalnya penjahat, termasuk narkoba, atau kejahatan lainnya,” kata SBY.

Kepada Kades yang nantinya terpilih, Presiden minta untuk tidak mempersulit urusan, misalnya KTP, atau surat-surat yang lain. "Karena penduduk kita ini tidak semua berpenghasilan menengah. Ada yang masih miskin. Permudah setiap urusan, dan di atas segalanya, kita ingin desa itu makin mandiri, makin bekecukupan. Saya juga minta Kades untuk memeriksa surat resmi setiap usaha, misalnya rumah makan. Tempat usaha harus dijamin surat –suratnya ada, status tanahnya lengkap, dan tidak ada sengketa dikelak kemudian hari,” kata Presiden SBY.(win)