Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Mendes: BLT DD Terkait Corona Sudah Tersalurkan di 61.837 Desa Per 8 Juni
Selasa, 09 Juni 2020
Jakarta -
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sudah tersalurkan di 61.837 desa. Angka ini menunjukkan 87 persen BLT DD yang diberikan kepada warga terdampak pandemi virus Corona (COVID-19) sudah masuk di rekening kas desa.
"Desa yang sudah menyalurkan BLT 61.837 itu sekitar 87 persen dari total desa yang uangnya sudah ada di rekening kas desa (RKD) atau setara dengan 83 persen kalau diukur dari total jumlah desa," kata Halim melalui video konferensi, Selasa (9/6/2020).
Halim mengatakan sebenarnya DD sudah masuk ke rekening kas di 70.786 desa untuk disalurkan. Angka tersebut kemudian memenuhi sekitar 94 persen dari total jumlah 70.786 desa di Indonesia.
"Posisi penyaluran BLT hari ini, sampai 8 Juni 2020, itu dana desa yang sudah masuk ke rekening kas desa (RKD) ada 70.786 desa atau 94 persen dari 74.953 desa," kata Halim.
Halim mengatakan desa yang sudah menerima BLT DD dan ada di rekening kas desa akan dilakukan pencermatan melalui musyawarah khusus desa (musdesus). Sejauh ini, kata Halim, sudah 70.315 desa yang sudah melaksanakan musdesus.
"Terhadap desa-desa yang sudah salur dan ada RKD ini, kita lakukan pencermatan. Dihasilkan desa yang sudah musdesus itu 70.315," ujarnya.
Lebih lanjut, Halim menyebut total relawan desa COVID-19 hari ini sudah mencapai 1.821.644 orang. Sementara itu, untuk total orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus Corona yang berada di desa berjumlah 186.219 orang.
Halim kemudian menyinggung soal tatanan kehidupan baru atau new normal di desa. Ia mengatakan desa bisa menjadi garda terdepan untuk penerapan new normal dalam memutus rantai penyebaran virus Corona.
"Nah, terkait dengan new normal terkait dengan upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 dan kehidupan new normal, kita bisa menyimpulkan dengan data ini bahwa desa ini memiliki posisi di garda terdepan dalam penanganan new normal di Indonesia,"ucap Halim.
"Dengan kata lain, kalau di desa-desa ini baik yang sudah terdeteksi ada COVID-19 maupun yang belum terdeteksi dan mudah-mudahan tidak terdeteksi, ini adalah satu posisi yang sangat strategis untuk melaksanakan new normal dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19," imbuh politikus PKB itu.